Menurut Yunan Syaifullah yang juga dosen di UMM ini, hampir seluruh pemain dilanda kepanikan. ‘’Akibat kepanikan itu, jelas berdampak pada strategi permainan yang diterapkan pelatih. Strategi permainan tidak berjalan dengan baik,’’ tutur dia.
Dia menjelaskan bahwa para pemain Timnas U23 itu dilanda kepanikan kolektif karena tekanan atmosfir pertandingan. Dia memprediksi tekanan atmosfir pertandingan dirasakan para pemain Timnas U23 itu luar biasa berat. Sehingga para pemain tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Pemain yang dinilai mengalami tekanan paling berat itu adalah Yongky Ariwibowo. Menurut dia, striker Timnas U-23 yang dijadikan sebagai target man itu bermain tidak seperti biasanya. Sedangkan secara tim, lini tengah pasukan Rahmad Dharmawan ini dinilai tidak berfungsi efektif sejak babak pertama. ‘’Bek kiri Timnas juga jadi kartu mati,’’ jelasnya.
Karena itu, papar Yunan Syaifullah, Timnas U23 Indonesia ini mengalami kekalahan dari Malaysia. Padahal, rotasi lima pemain yang dilakukan pelatih Rahmad Dharmawan menurut dia, cukup positif.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=3;sz=160x600;ord=416569?area=2l&pos=2&campaign=indozone&ord=416569"></script>
Namun, lanjutnya, karena faktor tekanan atmosfir pertandingan begitu dahsyat, akhirnya membuat para pemain mengalami kepanikan kolektif. ‘’Itu yang membuat strategi permainan tidak berjalan dengan baik. Sehingga, timnas Indonesia tidak bisa berbuat banyak mengahadapi Malaysia,’’ pungkasnya. (gk-41)
Categories:
Timnas U-23